Sepenggal Kisah Dari Negeri "Pearl of the Orient Seas"

Chelsea Malva Annantyo, adalah salah
seorang mahasiswa dari Prodi S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FISPOL
UNESA, yang terpilih untuk berpartisipasi dalam Program Pertukaran Pelajar di
Filipina, negara ini sering dijuluki sebagai “Pear of The Orient Seas” (Mutiara
Laut Dari Timur).
SEA Teacher, yang berarti
"Pre-Service Student Teacher Exchange in Southeast Asia." adalah
sebuah program pertukaran mahasiswa yang diorganisasikan oleh SEAMEO Regional
Open Learning Centre (SEAMEOLEC). Sasaran dari program ini adalah untuk calon
pendidik dari perguruan tinggi di seluruh wilayah Asia Tenggara.
Program inilah yang membawa Chelsea
menjelajahi banyak budaya, Bahasa dan cara negara ini menyalurkan ilmu di
sekolah juga bagaimana perilaku masyarakat disana sehari-hari. Pengalaman ini
tentu menajdi pengalaman yang sangat berharga dan tak terlupakan seumur hidup
bagi Chelsea. Pada awalanya Chelsea hanya melihat poster yang terpampang pada
grup besar jurusan, hal tersebut sangat menarik dan sangat
menantang untuk dicoba.
Setelah mengikuti beberapa seleksi
berkas dan wawancara dan akhirnya dinyatakan lolos pada batch ke-10 ini,
Chelsea berangkat pada tanggal 24 Januari dan program ini berlangsung sekitar
28 hari. Ada banyak kegiatann yang dilakukan disana seperti, Chelsea
berkesempatan untuk mengajar anak SD kelas 6 di Central Elementary School of
Dumarao, anak SMP dan SMA dari Estefania Montemayor School yang terletak di
Dumarao. Selain mengajar kegiatan pengenalan budaya seperti menjelajai museum
dan belajar bagaimana cara menenun batik asli Filipina.

Chelsea, saat mengajar anak SMA kelas 12 di Estefania Montemayor School
Selama menjalani program SEA
Teacher, Chelsea mendapatkan berbagai fasilitas, termasuk akomodasi tempat
tinggal beserta transportasi dan seorang pemandu lokal dari Filipina. Dengan
dukungan ini, Chelsea dapat dengan mudah beradaptasi dengan masyarakat dan
budaya setempat. Menurut Chelsea, karakter orang Filipina dan orang Indonesia
tidak jauh berbeda pada aspek fisik maupun sifat ramah tamahnya. Hal ini
membuat Chelsea tidak merasa jau dari tanah air sama sekali.
Selama menjalani program SEA
Teacher, Chelsea mendapatkan berbagai fasilitas, termasuk akomodasi tempat
tinggal beserta transportasi dan seorang pemandu lokal dari Filipina. Dengan
dukungan ini, Chelsea dapat dengan mudah beradaptasi dengan masyarakat dan
budaya setempat. Menurut Chelsea, karakter orang Filipina dan orang Indonesia
tidak jauh berbeda pada aspek fisik maupun sifat ramah tamahnya. Hal ini
membuat Chelsea tidak merasa jau dari tanah air sama sekali.